Soulmate


SOULMATE…
By. Ayka Rifa’i

Ready Syailendra
Konon nama Ready itu karena sang Bunda merasa sangat siap melahirkan putra keduanya... hanya berselang setahun dari kelahiran putra pertama yang saat itu memang terbilang gelagapan. Maklum, anak pertama…
Nah ketika hari yang dinanti-nanti telah tiba, sang baby yang terlahir luar biasa kalemnya… nangis sebentar, tak lama kemudian diam aja… nangis lagi setelah kaget mendengar isak tangis haru nenek – neneknya, mungkin karena ga nyangka bakal dapat cucu laki-laki lagi…
Silence… yang dalam ejaan Indonesia dibaca ‘Sailens’, mengilhamkan kata kedua dari namanya yang unik ‘Syailendra’… dan suku kata terakhir : ‘… dra ’ itu sendiri belakangan diketahui diambil dari kombinasi nama Ayah dan Ibunya : Hendra & Kirana

“…Re ikut sekolah sama aku aja deh,Mam…”, ajak Ryan
”...boleh ya,Mam...? ”, pinta Ryan lagi...
” ...hm, why not...? ”, sambut Mama...
“ Yesss…” ,seru sang kakak…Ready menyambut dengan senyum lebarnya… “ thanx, Ry…makasih ya Mam…”, bahagia sekali dia pagi itu…

Ready batal melanjutkan nol besarnya…dan akhirnya sekelas di sekolah yang sama dengan Ryan Hendrawan, kakak semata wayangnya…Ryan yang hiperaktif dan Ready yang cool abis…. Siapa yang sangka, kedua karakter yang berbeda namun saling menyayangi itu adalah dua bersaudara…
***
“…Huk, busyet si Zero…beraninya keroyokan…”, Ryan mengepalkan tinjunya…wajahnya babak belur, bajunya lusuh…bibirnya berdarah…
“…Ry, kenapa lu…? “, Ready meletakan buku yang sedari tadi ditekuninya di bawah sinar lampu baca meja belajarnya…Segera pemuda itu membuka jendela kamarnya demi melihat sosok sang kakak yang terhuyung mengetuk kacanya perlahan…
“…lu berantem lagi sama Zero dan gengnya…? “, Tanya Re seraya membantu saudaranya duduk dan membersihkan bekas luka di tangan dan wajahnya…
“…Zero memang brengsek…”, geram Ryan...
”...Lu tau dia pengecut...dia ga akan berani ngadapin lu seorang diri... ngapain si lu pake berurusan sama berandalan itu...? ” Re menyodorkan segelas air pada Ry yang memilih pose terkapar di lantai kamarnya...
”...dia gangguin Meisy gue... gue ga terima kecengan gue dia kecengin...”, Ry kembali mengepalkan jemarinya... Re membalas gusar kakaknya dengan senyum...
”...Meisy...? ”, kerutan muncul didahinya...
” Yup, yang sering bareng Maya... cewe’ Bram_Bos Geng gue...” jawab Ry...
Re kenal Maya... siapa yang ga kenal Maya... Smart, Kind & Cute Girl... Gadis paling beken di angkatan mereka... Pintar, kesayangan en andalan para guru... Manis dengan bando biru muda berbunga-bunga kecil warna ungu...Ramah & baik hati, ga ada yang ga suka sama dia... yang hebat ngaku salut padanya en yang pas-pasan bangga berteman dengannya... semua sayang Maya... Re...? Hya, Maya memang istimewa akunya...

“...Hai Re, ikut yuk...”, ajak Gadis itu...
Tangan kanannya digandeng Bram sedang tangan kirinya meraih tangan Ready...
”...kita mau ngerjain tugas bareng dirumahku...Ryan juga ikut kok...”, ajaknya...
”...Oke...”, sambut Re...dan ntah kapan semua berawal... Ready, Ryan, Bram, Maya en Meisy jadi sering kemana-mana bersama... dari ngebahas PR, studi literatur, sampe pada akhirnya memilih jurusan di perguruan tinggipun mereka memutuskan untuk tetap bersama... dan Fakultas Kehutanan menjadi incaran mereka yang kadung jatuh hati pada Kota kelahiran mereka, Khatulistiwa tercinta...

”...gue sering nangkep basah Maya liatin lu...”, Ryan mengedipkan sebelah matanya pada sang adik yang asyik dengan majalah komputer edisi terbaru yang dia titip beli pada kakaknya yang hobi hang out bareng ganknya...
”...Lu bisa aja Ry, gue ga ada apa-apanya lagi...dibanding Bram...bokapnya dewan pembina yayasan kampus kita... en dia bos geng lu...”, balas Re datar di balik lembaran majalah yang sedang khusyuk dilahapnya...
”...kali ini lu mesti percaya sama gue Re... dia ngasih perhatian istimewa ke lu...”, Ry mulai lagi...
” ...itu karena gue adik lu, Ry... adik sahabat pacarnya...”, jawab Re masih dengan kedataran yang sama...meski sejak pertama Ryan membuka pembicaraan tentang Maya, jantungnya telah bergetar lebih cepat dari sebelumnya... namun Re cukup mengenal siapa dirinya, Ready Syailendra yang sangat biasa... yang nyaris tak dapat dirasakan keberadaannya...
Namun tak urung Re tersentak untuk mereview hari – harinya bersama Maya... gadis itu memang perfect di mata dan hatinya... tak jarang mereka bicara serius berdua...hanya berdua meski diantara mereka ada Bram, Meisy, Ryan dan lainnya... bicara tentang filosofi hidup dan mengapa manusia diciptakan ke muka bumi... tak sekali dia dapati mata Maya yang menatapnya takjub penuh kekaguman... walau kemudian dia lebih memilih menunduk dan bukannya membalas tatapan indah itu... hya,sebetulnya dia grogi ditatap seorang Maya...
Dia hanya menyampaikan apa yang dia ketahui dari buku-buku yang dia baca...dari berbagai informasi yang ia dengar dan dapatkan... Re memang seorang pembelajar sejati...sosok yang selalu penuh semangat memperbaiki diri di balik kesahajaan sikap yang ia pilih...
Re sadar Maya senang ngobrol dengannya dan Re juga sadar betapa Maya merasa nyaman berbagi rasa dengannya... ada sesuatu... yang tak pernah terlukis di ucapan Maya...tak pernah terurai lewat kata-kata Ready... namun tersambung lewat hati keduanya... terkait kala sunyi menjeda keduanya dalam diam... dalam lirikan mata yang ditahan sepenuh jiwa... mungkin memang belum saatnya... Hei,Re... saatnya apa...? Ready menggigit bibir atasnya...mimpi lu... Maya milik Bram, mereka pasangan paling serasi di kampus ini... perfect couple di jajaran pasangan beken kota ini... jangan hanyut oleh kata-kata Ryan... mungkin Ry hanya bercanda... Hya, Ry memang hobi bercanda...

***
Mayatami Dyantari
Lucky girl with so many great things of her...
Putri semata wayang dari sebuah keluarga sederhana yang kokoh dengan kehangatan cinta dan nuansa demokratis di kesehariannya. Pelanggan gelar juara kelas en rising star di komunitas manapun dia berpijak. Maya, demikian mereka yang mengasihi memanggil sang jelita...
Berkali – kali terlibat cinta lokasi dari zaman taman kanak-kanaknya... hya, ini dia kelemahan sang gadis...ga pernah mampu single fighter, selalu merasa butuh seseorang untuk memanjakan segala mau...segala inginnya...
Dengan segala yang Tuhan anugerahkan pada dirinya, apa yang sulit diraih oleh seorang Maya... siapa yang sanggup menolak kehadiran gadis itu manakala ia mengetuk hati seseorang...Meski diliputi berbagai kelebihan, ga pernah ada yang sanggup mengatakan Maya sombong, karena Maya memang tak pernah sombong... segala lapisan membuka tangan padanya... membuka diri seluas-luasnya untuk dibahagiakan seorang Mayatami Dyantari...
”...kayanya Bram suka lu deh,May...”, Meisy menyikut lengan sohibnya...
”...I see... gue juga suka sama dia... cowok baik...”, balas Maya datar...
”...tunggu apa lagi...?lu kan lagi sendiri...”, dorong Meisy...
”...hya nunggu dia nembak gue gitu lho...”, kembali dibalas Maya datar...

En gampang ditebak... tak lama kemudian, Maya en Bram jadian... perfect : nice guy with good girl... berapa lama mereka bersama...? memasuki hari – hari baru di kampus hijau tercinta...Maya perlahan mulai menggelisahkan kekasihnya...
“... mau kemana Say...? “, lekas Bram menangkap tangan si gadis sebelum kabur lagi seperti beberapa hari belakangan ini...
”...musholla... kamu pulang duluan aja, aku ada janji sama Rahmi...”, refleks si gadis melepaskan tangannya...dahi Bram berkerut... hya, belakangan Maya jarang dia temui jalan bareng Meisy... tapi lebih sering berlama-lama di teras musholla bersama Rahmi dan sejenisnya... teras khusus putri pula... yang steril dari non mahrom macam dirinya...Bram menarik nafas panjang... dia pun melangkah menuju kawanannya di kantin seperti biasa... ada yang aneh dari gadisnya... dia benar-benar gelisah...
”...Hei,Re...dari mushola ya ? ada apa sih di sana...kok Maya makin sering aja ke sana ? ”, tanya Bram pada Ready yang baru saja menjejakkan langkah di parkiran menuju lokasi nogkrong tempat Ryan biasa menunggunya...
”... jam berapa...? ”, Re balik tanya...
”... selesai kuliah jam pertama dia menghilang ke sana...istirahat siang juga ke sana...sore yang biasanya kita pake jalan juga gue dengar dia ada di sana...malamnya dia semakin sulit dihubungi...malam minggu bersamanya pun sudah ga seperti biasanya...” cerita Bram terdengar lebih mirip keluhan...
” ...pagi dia dhuha, siang dia dzuhur, sore dia ashar en kadang juga ikut kajian umum...mungkin malamnya dia tidur lebih awal agar bisa bangun qiyamulail, soal malam minggu gue ga tahu...setahu gue sorenya ada kajian khusus keputrian yang rutin dia ikuti bersama Rahmi, Ningrum, Luna, Dea, Vella dan lainnya... ”, jawab Re mantap... Bram mendengar dengan seksama...
”... sepertinya lu lebih mengerti dia dari pada gue...”, lirih komentar Bram...Ups... semula Re pun tak menyadarinya...Hingga di suatu pagi, Maya melangkahkan kaki memasuki kelas diikuti mata-mata terbelalak melihat penampilannya... Maya aktivis himpunan, BEM dan redaksi kampus hadir memukau dengan jilbab putih yang jatuh lembut menutupi hingga ke dadanya...bersama rok cantik bermotif bunga-bunga kecil berwarna ungu muda ia mencuri perhatian mereka yang ada di sana...termasuk Re yang diam-diam bertasbih dalam hati...she’s so lovely...she’s like an angel to me... adalah kalimat berikut yang meluncur lembut dari lisannya tanpa ia sadari...
”...you’re right, bro....”, bisik Ryan yang mendengar persis desah kekaguman yang dilafazkan saudaranya... dan sungguh mengejutkan kala siangnya tersiar kabar Maya memutuskan hubungannya dari Bram...
”...what...?!?! ”, adalah sebuah kata yang kemudian menjadi begitu jenuh didengar oleh seorang Maya... so what, gitu lho...? tolong hargai keputusan yang gue ambil, pintanya... sungguh, Bram adalah cowok oke sepanjang yang ia kenal... tapi kebersamaan mereka yang lalu bukanlah hubungan syar’i yang dikehendaki olehNya, itu sebabnya harus diakhiri... begitulah kira – kira penjelasan yang berulang kali dilontarkan gadis yang perlahan mulai menuai cemoohan atas langkah yang diambilnya tersebut...
Namun Maya tetaplah Maya... di komunitasnya yang baru pun dia tetaplah Maya yang gemilang di mata banyak orang... aktivitas barunya kini telah memenuhi hari-harinya yang indah... bersama Rahmi, Ningrum, Dea, Luna dan Vella dia meniti jalan menuju cahaya... perlahan ditutupnya rapat – rapat lembaran demi lembaran masa lalunya yang dipenuhi warna – warni pelangi... sesekali dia masih bertemu Ready... tak jarang mereka harus bersinergi... satu hal pasti yang tak sanggup dia pungkiri... dia sayang pada pemuda biasa itu... pemuda yang sering kali menginspirasi ia menemukan keajaiban masa dan kekuatan pengaruh sebuah cita – cita luhur seorang mukmin sejati...
Waktu berlalu... tak terhitung berapa sering dan berapa lama Maya dan Ready terpisah oleh waktu dan jarak yang membentang... hingga pada suatu ruang dan waktu kembali mereka dipertemukan oleh creator jagad raya, penguasa segala rekayasa...
***
Epilog
Rintik hujan masih terdengar hiasi pekat malam yang tegak berselimut hawa sejuk dalam kegelapan... sesekali angin malam meniup tirai yang menjuntai pada jendela antik pada sebuah kamar seorang gadis yang perlahan menekan tuts pada keyboard notebooknya... ada senyum tulus terukir di bibirnya... ada kehangatan yang perlahan menyusup ke dalam hatinya...ada aura bahagia penuh kesyukuran yang terpancar di binar matanya... seraya kembali dibacanya tulisan yang baru saja diketiknya pada monitor... dan senyuman itu pun semakin lebar menghiasi bibirnya...setitik cairan bening mengalir khidmat membelah pipinya... Tuhan terima kasih, bisik hatinya berkali-kali seraya mengulang – ulang bacaan pada monitor, rasa – rasanya tidak ada yang salah, gumamnya dalam hati...

Dear Diary...
Aneh deh, dilihat dari sisi yang manapun, Aku dan Ready ga ada serasi – serasinya… physicly Aku rada gede (dulu-dulunya banyak yang bilang Aku seksi) , Ready masuk katagori imut… Aku heboh euy, Ready kalem benget… Aku bossy githu deh, Ready great assistant… People say that I look like selebrity and Ready so low profile…Aku n Ready…? Benar – benar akan jadi the odd couple,he he he…so unique, ha….?
Namun pada undangan berwarna biru muda berbunga-bunga kecil warna ungu itu jelas-jelas tertera nama kami : Mayatami Dyantari & Ready Syailendra…do’ain kami yaaa….

(Pontianak, 21 Mei 2007, 00:22)

3 komentar:

Ayka Bunda Azka mengatakan...

Sungguh, ini cerpen ditulis sebelum Bunda tahu bakal nikah sama Ayah yang jalan ceritana rada2 mirip sama isi ni cerpen...

duuuu, si bunda geer amat yah nyama2in diri ma si MAYATAMI yang jadi tokoh utama cerita ini...

AZR LOVE DUNIA AZKANIS mengatakan...

Long lasting love by Eka Damayanti

Asha Pankar mengatakan...

Keren, Mom.

Design by Blogger Templates