Maya Oh, Maya...

Maya Oh, Maya...
By. Rizkika Izzati Hayya


“ …What, kamu nolak Maya…sakit jiwa… Maya gitu loch… Wilmayasha Amaradewi, anak 2IPA1, Bussyeeet... ”, Meo geleng – geleng kepala sesaat setelah menirukan gaya presenter TV favoritnya...
”... Ah, yang bener Gi... loe ga sedang bercanda kan...? jadi benar gossip yang beredar beberapa hari kemarin, kalo Maya cari – cari nomor HP loe... jadi beneran cover girl itu nembakin loe...?!?! ”, giliran Eza garuk – garuk kepala . Aku menarik nafas dalam – dalam... ga nyangka bakal terancam jadi selebritis Khatulistiwa High cuma gara – gara perihal sepele kaya’genee.. sekali lagi kutarik nafas dalam – dalam sebelum melangkah pergi meninggalkan cool corner tempat ngumpul anak - anak band yang katanya high quality jomblo bangeet, ntah versi siapa...
” ...Euy,Gi... say something dong... bagi – bagi jurus gitu… “, teriak Ben saat aku menghilang di balik pintu perpustakaan tak jauh dari pojok angker yang baru saja kutinggalkan…huh,siapa yang sakit jiwa sih sebenarnya…
Semua bermula sejak kehadiran Maya, si anak baru di kelas sebelah… physicly : perfect memang... smart lagi, gampang dideteksi dari nilai – nilai quiznya yang cakep abis… baik…? Iya, baik juga seeh, walau banyak yang suka rada keki sama kelebihan – kelebihan cewek pendatang baru itu,meski dia termasuk ramah, supel en asyik juga kayanya…
Jujur aja ya… aku sebenarnya simpati sama Maya. Cerdasnya kelihatan banget saat diajak diskusi… beberapa waktu lalu ga sengaja kita memang sering ketemu di depan dinding kaca tempat Koran pagi di pasang buat dibaca rame – rame sama siswa… sayangnya ga banyak anak yang tertarik cari tahu perkembangan terkini tentang negerinya… alhasil, segelintir yang langganan mampir sesaat di tempat itu jadi begitu mudah dikenali dan saling mengenal tentu saja…
Tak jarang gara – gara keasyikan ngebahas something, Kania sohib sekaligus sepupuku yang juga staf Keputrian Rohis itu pasang tampang jutek di kejauhan... Jealous…?, Ah Nia… semula aku ga begitu ambil pusing, setahuku Nia memang rada ketat urusan interaksi cowok – cewek… tapi aku kan cuma ngobrol aja… ga ada masalah pribadi pula… jangan negative thingking gitu dong, Sis…
Tak lama kemudian, gossip murahan itu pun mulai berhembus kemana – mana… Maya suka nanyain aku… Maya titip salam buat aku… Maya pengen gabung di Science Club Khatulistiwa High gara – gara aku… berita yang bikin gerah Ben cs karena dia yang paling getol deketin en cari-cari info tentang Maya, dia yang duluan pamer sikap : gue lagi on mission to ngegebet Maya...
Aku berusaha tetap rileks aja... buat aku Maya ga lebih bahkan ga sebanding dengan Nia dan teman – teman putri yang lebih dekat dengan aku sebelumnya... aku yakinkan Nia, kalo apa yang ia dengar selama ini cuma bisa – bisanya forbigos alias forum biang gosip lintas kelas yang baru – baru ini terakreditasi sukses bikin tambah runyam suasana... pfuifh, sudah nasibku barangkali...
Tapi sekali lagi, Maya memang gadis luar biasa...pada waktu – waktu luangnya sering kutemukan dia aktif di kegiatan sosial dan aktivitas bermanfaat yang umumnya dihindari remaja seusianya.... Masa bodo’lah fikir mereka... ngurusi diri sendiri aja belum beres sudah berani – berani ngurusi orang lain pula, fikir kebanyakan dari anak – anak muda itu...
Tak sekali dua kali aku bertemu Maya di kegiatan peduli anak jalanan...dia mengajari mereka membaca... menulis bahkan bernyanyi... suaranya yang indah menyempurnakan wajahnya yang good looking... tapi jangan harap karena itu semua aku luluh padanya...
Dia juga rutin mengunjungi Panti Jompo di pinggiran kota , untuk yang satu ini aku tahu dari Kak Tari yang juga relawan di sana. Tapi sekali lagi, tidak semudah itu seorang Algifari terperdaya... sungguh aku hanya simpati, tidak lebih dan tidak akan pernah lebih...
Kalian mau tahu kenapa... ini berawal sejak Ayah cedera kaki pasca kecelakaan kerja beberapa bulan yang lalu, kini tiap ahad pagi sepulang main basket di taman kota aku yang bertugas menemani ibu ke pasar untuk belanja kebutuhan rumah tangga selama sepekan bila Kak Tari harus berangkat keluar kota... tak jarang ketika kami berada di pasar aku berpapasan dengan para jemaat gereja besar di tengah kota yang sedang menuju ke sana untuk melakukan peribadatan rutin mereka... Nah, saat itulah aku berjumpa dengannya... sosok Maya yang dikagumi seantero Khatulistiwa High... setiap Ahad pagi dia dan keluarganya kujumpai turun dari sebuah mobil mewah dengan pakaian rapi siap mengikuti misa pagi... hya, dia seorang gadis nasrani yang taat, seorang gadis yang tak sekedar cantik tapi juga berbudi luhur dengan kepeduliannya pada sesama...
Sering aku berbagi dengan Nia, berharap dia mengerti dan menghentikan kasak – kusuk komentar iri para gadis di sekolah kami terhadap Maya. Daripada menggunjing tentangnya, lebih baik berlomba – lomba berbuat kebaikan, tentu saja ini akan lebih produktif hasilnya... Alhamdulillah, Nia cepat paham... walau tidak demikian dengan teman – teman lainnya.
” Afwan, Gi... Nia sudah su’udzon sama Algi... Nia yakin Algi bisa jaga hati... Algi juga bisa mengambil hikmah dari realita ini... Nia jadi malu, karena ternyata Maya lebih memiliki hati yang tulus untuk memberikan kepedulian pada sesama, sedang Nia masih suka asyik sendiri dengan kesibukan Nia...”, tuturnya perlahan mengakui kekhilafannya...
”...iya, Gi...akhowat – akhowat yang lain juga jadi lebih introspeksi diri sejak kehadiran Maya di tengah – tengah kita walau baru beberapa bulan ini...”, sambung Rizky, Ketua Divisi Keputrian Rohis tahun ini.
” ... Algi juga merasa masih harus berbuat lebih banyak lagi... Algi butuh teman – teman untuk bersinergi, Nia, Rizky dan yang lain siap terjun bersama Algi dalam program – program pengabdian masyarakat oleh Rohis plus Kru Science Club kita tahun ini kan...? ”, tanyaku... dan Alhamdulillah disambut anggukan mantap gadis berkerudung ungu muda itu diikuti teman – teman kami yang juga turut meramaikan percakapan menjelang senja di teras mushola...

0 komentar:

Design by Blogger Templates